Kali ini benar-benar ingin menuangkan uneg-uneg. (*again and again). Rasanya ingin menyampaikan sesuatu, tentu yang bersifat positif dan persuatif. Ya, tema kita adalah menulis. Tepatnya mengetik, Cuma karena telah terjadi perubahan makna amelioratif, kalau dulu menulis itu benar-benar ditulis diatas kertas semua ide-ide. Tapi makna sekarang telah menjadi luas, menulis tidak hanya sekedar di atas kertas tapi juga dimedia IT contoh di web, blog pribadi, document laptop, cemmacem deh. Hehe
Mari kita coba menelusuri apa sih keuntungan menulis???
Menulis tidak hanya berkaitan dengan yang bersifat serius melulu, tapi juga bisa sebagai lahan untuk berkreasi. Ngarang tentang apaaa saja yang anda inginkan. Tidak heran penulis seperti J.K Rowling (*Novelis Harry Potter) karena ingin segera menuangkan inspirasinya jadi sampai sempat-sempatnya menulis di atas kertas tisu di saat ngopi di kafe Inggris sono. Yah, nggak usah jauh-jauh deh, yang terdekat aja. Fathelvi Mudaris misalnya (*hehe) sengaja bawa notebook kecil dan iseng-iseng nyorat-nyoret apapun ide-ide dan pengalaman yang ditulisnya. Pada akhirnya terciptalah sebuah tulisan yang asik dibaca. (*sorry piteel ni berdasarkan pengalaman di Bandung dulu ^^).
Seorang bijak bestari berkata, “Kalau ingin hidup lebih dari 1000 tahun di dunia ini maka jadilah seorang penulis”. Sepakaaaaat!!! Karya sang penulis tidak hanya dinikmati di zamannya saja. Sampai anak, cucu, puyut, 7 keturunan pun karya itu tetap akan dinikmati. (Lebay yah? Tapi itu dialami oleh penulis sekelas Imam Syafe’I atau William Shakeshper).
Lain lagi, seorang penulis tidak sekedar dihargai dengan karyanya. Dia juga bisa dihargai dengan Royalti sekian-sekian digit. Lagi-lagi contohnya J.K Rowling penulis terkaya di dunia. (Ah,itu sih orientasi dunia namanya!!! Memang tapi Kalau royaltinya bisa dinikmati oleh yang berhak kenapa tidak kita rebut saja, sepakat??? Betul…Betul…Betul!!!)
So, GW gak pede dengan menulis….
AHA!!! Andrea Hirata (penulis tetralogi) kalau tidak didorong oleh sahabatnya sampai sekarang gak akan kita tahu cerita tentang Laskar Pelangi. Atau pengarang negeri lima menara oleh A.Fuadi. Yah sepertinya semua itu berawal dari ketidak pedean setelah itu jadi Pede Abeeessss….
Ada lagi ide lain??? Gantung nih.
Ohya, mungkin ide itu bisa aja mengalir deras dan kadang mandeg karena kehabisan inspirasi. Tapi, dengan melihat alam sekitar dari mengamati, menelusuri, sampai menikmati panorama alam pun bisa jadi inspirasi. (look around your self)
Terkadang dari diskusi-diskusi dengan teman-teman atau setelah membaca buku, ide itu mengalir begitu saja. Mungkin bakat kali juga ada kali ya? tapi ada juga yang dipaksa-paksakan karena semangat 45 yang membara dan keinginan yang sangat kuat untuk jadi penulis. (bisa karena biasa, biasa karena terpaksa) hehe kerja rodi alias romusha nih. Xixixi
Sebenarnya, semua orang berbakat jadi penulis. Contohnya saja, buat status-status di fesbuk atau ngomen-ngomen status juga bisa dikatakan bakat jadi penulis. Menulis apa aja bisa menunjukkan ekspresi si empunya tulisan. Jadi kalau yang punya bakat tinggal diasah saja. Yang ngerasa gak punya bakat, yakinlah walaupun dibilang 0,000xxx % ada kok bakat nulisnya. Hehehe
Penulis muda berbakat Salim. A fillah mengakui di bukunya bahwa tulisan yang dibuatnya tidak murni dari hasil pemikirannya. Tapi juga dari penulis-penulis lain yang menginspirasi tulisannya. Beliau memang ahli memodifikasi kata-kata. Berbagai karyanya memang banyak diminati semua orang. Yah, ilmunya sangat banyak. Toh pahala kebaikannya akan mengalir. Subhanallah. Jadi amal jariyah yang tak pernah putus-putusnya karena menyampaikan ilmu yang bermanfaat. ^^
Pada akhirnya, yuuuk kita menulis. ^^