a cup tea

a cup tea
Renew Your Intention All Day

Monday 28 November 2011

on My Trip to Perak and Kedah

Langit Kuala Lumpur menjadi saksi atas kesibukan dan kelihaian warga yang tinggal dibawahnya. Bagiku suatu kenikmatan yang Allah berikan pada setiap hamba sehingga tak terhitungkan lagi berapa banyak nikmat dari sang Ilahi. ya, di Malaysia kota yang 24 non stop hidup adalah KL.
Rabu pagi itu bersiap-siap untuk memulai perjalanan ke Malaysia Utara, kali ini bandar yang dituju adalah bandar Perak dan Kedah. Kesempatan yang indah dan penuh dengan pengalaman outstation yang seronok sangat. Bahagian perjalanan menemani adik ipar yang bertugas kerja untuk outstation ke beberapa Hospital dikedua bandar itu. Salah satu yang masih kuingat namanya adalah hospital Seri Manjung di Perak. Keren sekali...
Pharmacist yang sekarang berporfesi ibu RT terus dapat jalan-jalan gratis keliling kedua kota untuk melihat kemegahan hospital yang besar di Perak sana. Perak kota bagian utara Malaysia.

to be continued....

Friday 18 November 2011

Wanita yang Mulia

Di bulan suci ramadhan satu tahun yang lalu, teringat akan sesuatu. Setiap hari di bulan Ramadhan,di saat jam 3 waktu dini hari, pentongan anak2 yang bertugas membangunkan sahur disekitar rumah tempat tinggalku sangat berisik dan mengusik ketenangan tidur.

Tapi, sungguh diriku teramat salut pada bundaku. Ketika kami masih terlelap bunda jam 3 lewat sudah bangun mempersiapkan makanan untuk sahur, belum lagi memanaskan sambal, mempersiapkan segala macamnya. Suhu kota Bukittinggi yang sangat dingin sampai hawanya menusuk tulang (bagi saya saja wew dak talap dow. Tapi bagi bunda, apalah rasa dingin kalo dipaturuikkan juo dingin tu dak jadi makan sahur wak doh).

Subhanallah, Ya Allah... Syukur padaMu Ya Rabb. Engkau kirimkan seorang 'malaikat yang membimbingku' dan mengajari hidup sampai detik ini.

Special For My Mother...

Menulis yuuukzz.... ^__^

Kali ini benar-benar ingin menuangkan uneg-uneg. (*again and again). Rasanya ingin menyampaikan sesuatu, tentu yang bersifat positif dan persuatif. Ya, tema kita adalah menulis. Tepatnya mengetik, Cuma karena telah terjadi perubahan makna amelioratif, kalau dulu menulis itu benar-benar ditulis diatas kertas semua ide-ide. Tapi makna sekarang telah menjadi luas, menulis tidak hanya sekedar di atas kertas tapi juga dimedia IT contoh di web, blog pribadi, document laptop, cemmacem deh. Hehe
 
 
Mari kita coba menelusuri apa sih keuntungan menulis???
 
 
Menulis tidak hanya berkaitan dengan yang bersifat serius melulu, tapi juga bisa sebagai lahan untuk berkreasi. Ngarang tentang apaaa saja yang anda inginkan. Tidak heran penulis seperti J.K Rowling (*Novelis Harry Potter) karena ingin segera menuangkan inspirasinya jadi sampai sempat-sempatnya menulis di atas kertas tisu di saat ngopi di kafe Inggris sono. Yah, nggak usah jauh-jauh deh, yang terdekat aja. Fathelvi Mudaris misalnya (*hehe) sengaja bawa notebook kecil dan iseng-iseng nyorat-nyoret apapun ide-ide dan pengalaman yang ditulisnya. Pada akhirnya terciptalah sebuah tulisan yang asik dibaca. (*sorry piteel ni berdasarkan pengalaman di Bandung dulu ^^).
 
 
Seorang bijak bestari berkata, “Kalau ingin hidup lebih dari 1000 tahun di dunia ini maka jadilah seorang penulis”. Sepakaaaaat!!! Karya sang penulis tidak hanya dinikmati di zamannya saja. Sampai anak, cucu, puyut, 7 keturunan pun karya itu tetap akan dinikmati. (Lebay yah? Tapi itu dialami oleh penulis sekelas Imam Syafe’I atau William Shakeshper).
Lain lagi, seorang penulis tidak sekedar dihargai dengan karyanya. Dia juga bisa dihargai dengan Royalti sekian-sekian digit. Lagi-lagi contohnya J.K Rowling penulis terkaya di dunia. (Ah,itu sih orientasi dunia namanya!!! Memang tapi Kalau royaltinya bisa dinikmati oleh yang berhak kenapa tidak kita rebut saja, sepakat??? Betul…Betul…Betul!!!)
 
 
So, GW gak pede dengan menulis….
 
 
AHA!!! Andrea Hirata (penulis tetralogi) kalau tidak didorong oleh sahabatnya sampai sekarang gak akan kita tahu cerita tentang Laskar Pelangi. Atau pengarang negeri lima menara oleh A.Fuadi. Yah sepertinya semua itu berawal dari ketidak pedean setelah itu jadi Pede Abeeessss….
 
 
Ada lagi ide lain??? Gantung nih.
 
 
Ohya, mungkin ide itu bisa aja mengalir deras dan kadang mandeg karena kehabisan inspirasi. Tapi, dengan melihat alam sekitar dari mengamati, menelusuri, sampai menikmati panorama alam pun bisa jadi inspirasi. (look around your self)
Terkadang dari diskusi-diskusi dengan teman-teman atau setelah membaca buku, ide itu mengalir begitu saja. Mungkin bakat kali juga ada kali ya? tapi ada juga yang dipaksa-paksakan karena semangat 45 yang membara dan keinginan yang sangat kuat untuk jadi penulis. (bisa karena biasa, biasa karena terpaksa) hehe kerja rodi alias romusha nih. Xixixi
 
 
Sebenarnya, semua orang berbakat jadi penulis. Contohnya saja, buat status-status di fesbuk atau ngomen-ngomen status juga bisa dikatakan bakat jadi penulis. Menulis apa aja bisa menunjukkan ekspresi si empunya tulisan. Jadi kalau yang punya bakat tinggal diasah saja. Yang ngerasa gak punya bakat, yakinlah walaupun dibilang 0,000xxx % ada kok bakat nulisnya. Hehehe
 
 
Penulis muda berbakat Salim. A fillah mengakui di bukunya bahwa tulisan yang dibuatnya tidak murni dari hasil pemikirannya. Tapi juga dari penulis-penulis lain yang menginspirasi tulisannya. Beliau memang ahli memodifikasi kata-kata. Berbagai karyanya memang banyak diminati semua orang. Yah, ilmunya sangat banyak. Toh pahala kebaikannya akan mengalir. Subhanallah. Jadi amal jariyah yang tak pernah putus-putusnya karena menyampaikan ilmu yang bermanfaat. ^^
 
 
Pada akhirnya, yuuuk kita menulis. ^^

Wanna try

Basically, I can say that I am very happy in my life because I have many unforgetable experiences. I always study from the experiences because it will be useful for me. And for you to know that not all of experiences are happy, but also the experience which make me sad or shy until now. If you want to know one of the experiences, follow my story.


A few years ago, I graduated from university and I got a satisfied mark. At the time I was sure that it would be easy for me to get the job in a big company because I know that I could get big salary. I wrote some application letters and sent it. After waiting for 2 months, finally I was called to follow the interview test. Coincidently, one of my friens also followed the same test.


It was the first time for use to follow the test in looking for a job. When I got chance to interview, I couldn’t express what I felt when I knew that the test was in English. When I was asked by the manager, I understood what he meant, but I didn’t know how to answer it because I did not master the vocabulary and grammar well. So that I didn’t pass the test although the written test which I did was good enough personalian manager said. Beside my friend was accepted to work in the company because she had a good ability in English beside her statisfied academic ability.


Since that time I plan to take English course before I follow the next test. The course where I studied guided the students how to master vocabulary and the usage in conversation in the same time. In the leisure time I practicing what I got in the course to speak English even with the foreigner whom I meet. As the result I can speak English well.


And then I applied for a job in a foreign company which produce the medicines. The manager who asked me was from Canada. I felt proud when he praized my English and he looked interested to offer me to work as a supervisor because most of the workers in that company didn’t speak English. I thank God finally I got what I wished.